Senin, 02 April 2018

Kota Tual Peringkat Pertama Deflasi Terbesar

Detik Nusa
Ambon, Malukupost.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat Kota Tual pada Maret 2018 mengalami deflasi 2,30 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 150,50. "Deflasi sebesar itu membuat Kota Tual menduduki peringkat pertama terbesar dari 82 kota IHK di Indonesia," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk di Ambon, Senin (2/4). Sedangkan inflasi bulanan Kota Tual menduduki peringkat 82, inflasi tahun kalender Kota Tual menduduki peringkat 82, serta inflasi dari tahun ke tahun Kota Tual menduduki peringkat tiga. Dumangar mengatakan pada Maret 2018 dari 82 kota IHK di Indonesia tercatat 57 kota mengalami inflasi dan 25 kota lainnya mengalami deflasi.
Ambon, Malukupost.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat Kota Tual pada Maret 2018 mengalami deflasi 2,30 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 150,50.

"Deflasi sebesar itu membuat Kota Tual menduduki peringkat pertama terbesar dari 82 kota IHK di Indonesia," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk di Ambon, Senin (2/4).

Sedangkan inflasi bulanan Kota Tual menduduki peringkat 82, inflasi tahun kalender Kota Tual menduduki peringkat 82, serta inflasi dari tahun ke tahun Kota Tual menduduki peringkat tiga.

Dumangar mengatakan pada Maret 2018 dari 82 kota IHK di Indonesia tercatat 57 kota mengalami inflasi dan 25 kota lainnya mengalami deflasi.

"Pada Maret 2018 di Kota Tual terjadi deflasi sebesar 2,30 persen atau terjadi penurunan IHK dari 154,04 pada Februari 2018 menjadi 150,50 pada Maret 2018. Inflasi tahun kalender Kota Tual pada Maret 2018 sebesar -1,83 persen dan inflasi dari tahun ke tahun (Maret 2018 terhadap Maret 2017) sebesar 5,37 persen," katanya.

Dari 82 kota IHK di Indonesia, inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 2,10 persen dengan IHK 134,42, dan inflasi terendah terjadi di Kota Sumenep sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 128,12.

Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 2,30 persen dengan IHK 150,50 dan terendah terjadi di Kota Bulukumba sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 138,72.

Menurut Dumangar, deflasi di Kota Tual terjadi karena adanya penurunan IHK pada dua kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 4,63 persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 4,57 persen.

Sedangkan tiga kelompok mengalami inflasi yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,20 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,07 persen, kelompok sandang sebesar 0,08 persen.

Dua kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan yakni kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga.

"Komoditas yang dominan menyumbang inflasi di Kota Tual adalah ketela rambat, ikan kembung, ketela pohon, bawang merah dan bawang putih," katanya.

Sedangkan komoditas yang dominan menyumbang deflasi di Kota Tual adalah ikan cakalang, ikan ekor kuning, angkutan udara, ikan layang dan ikan baronang.(MP-6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar