Infoteratas.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menyampaikan permohonan maaf kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan para kadernya terkait pernyataan 'Wajar PDIP disamakan dengan PKI'. Dia mengungkapkan hal itu dalam secarik kertas yang ditandatangani di atas meterai Rp 6.000.
Waketum Gerindra Arief Poyuono menyebut langkah PDIP terkait Presidential Threshold 20 persen, menipu rakyat. #CNNIDPrimeNews http://pic.twitter.com/vLCFnYrj3A— CNN Indonesia Daily (@CNNIDdaily) 1 Agustus 2017
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristianto menilai pernyataan Waketum Gerindra Arief Poyuono berlebihan. #CNNIDPrimeNews http://pic.twitter.com/4bYAq8MgtD— CNN Indonesia Daily (@CNNIDdaily) 1 Agustus 2017
Jadi Waketum @Gerindra minta maaf karena menuduh PDIP disamakan dg PKI? Memang sebaiknya jaga lisan dan dipikir dulu kalau ngomong. http://pic.twitter.com/c30km7WUy2— Prastowo Yustinus (@prastow) 1 Agustus 2017
Namun rupanya netizen temukan ada yang aneh dari surat tersebut
Inilah pentingnya belajar Bahasa Indonesia agar tahu tata bahasa dan tanda baca yang baik dan benar http://pic.twitter.com/QJRnt0dBTi— Ulin Yusron (@ulinyusron) 1 Agustus 2017
Yg sekelas model gini klean jadiin Waketum @Gerindra ?? boleh ngakak ga?? 😂😂— #IStandForAhok (@NandoMagnifico) 1 Agustus 2017
Penasaran aja siapa yg mengetik surat ini 🤔 tanda baca (koma & titik), penggunaan hurif besar salah semua?— R_Setiawan (@RonaldSet9) 1 Agustus 2017
Ini surat resmi level Waketum?
Ini surat dibuat di bawah tekanan, ya? Pusing, tanda baca ngawur semua.— #sepatumerahhhh (@journalez) 1 Agustus 2017
Iya, parah bgt struktur EYD dan tata bahasanya— Muhamad Rusdi (@eoshiwin) 1 Agustus 2017
Waduh, EYD-nya sampai keriting begitu ya??— Soni Sontani (@kolot55) 1 Agustus 2017
Wkekekek itu suratnya aja banyak penggunaan tanda baca yang salah dan tidak pada tempatnya, sontoloyo— Gatotkaca Fans (@weezo10) 1 Agustus 2017
Sedih banget baca Bahasa Indonesia formal jadi mawut begini. :"(— Priyo Sambadha (@PSambadha) 1 Agustus 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar