Carey Evans, saat berlatih renang. |
"Saya suka berenang. Memang hanya hobi, bukan untuk berkompetisi," jelas Carey Evans tentang hobi renangnya.
Ia mengaku belajar berenang sebelum bersekolah. Sejak saat itu ia jatuh cinta pada olahraga renang.
"Saya berenang di perairan terbuka sejak berumur 12 tahun," ungkapnya.
Lalu mengapa ia mau berenang melintasi Danau Jenewa bersama tim renang yang akan mengantarkan petisi West Papua kepada perwakilan kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa?
"Saya terlibat dalam Swim for West Papua ketika Joel (Kapten tim renang) meminta saya untuk melakukan sesuatu bagi West Papua dan berinisiatif bekerja sama dengan kampanye Free West Papua," ujar Carey.
Baca ini: (Tanggapan Dewan Komite ULMWP Buchtar Tabuni, atas Tuntutan Pemprov Papua Kepada Jakarta untuk Berdialog dengan ULMWP)
Dengan keterlibatannya ini, ia mengaku bisa menyampaikan aspirasinya untuk rakyat West Papua. Harapannya dalam menjadi bagian dari inisiatif ini adalah bahwa sebagai sebuah tim, Ia dan perenang lainnya bisa menarik perhatian dunia dan mengarahkannya pada pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di West Papua.
"Dan pada gilirannya membantu membawa kebebasan pada rakyat dan bangsa yang tertindas," kata Carey.
Tinggal di Afrika Selatan dengan iklimnya yang hangat telah memungkinkan dirinya menikmati berenang secara mandiri sejak usia sangat muda dan ia siap menghadapi tantangan untuk berenang menyeberangi Danau Jenewa.
"Semakin saya melihat dan mendengar kekejaman yang terjadi di West Papua, semakin bergairah saya untuk berenang. Saya harap ini permulaan dari sebuah perubahan besar di West Papua," harap Carey.
Pada Selasa (29/8/2017) pagi sekelompok perenang dari beberapa negara akan berenang melintasi 69 kilometer dinginnya Danau Jenewa untuk menyampaikan petisi yang ditandatangani oleh ribuan orang West Papua kepada PBB. Mereka dipimpin oleh Joel Evans yang berkebangsaan Inggris.
Lihat beberapa postingan berikut ini:
- Kasus Freeport adalah Pengalihan isu Papua Merdeka, Rakyat Papua Harus Fokus
- Empat Strategi Ini yang Sedang Digunakan oleh Kolonial Indonesia untuk Menghancurkan Nasionalisme Papua
"Rencananya kami akan finish pada hari Rabu malam. Lalu dilanjutkan dengan pawai pada Kamis pagi," kata Joel melalui surat elektronik kepada Jubi, Senin (28/7/2017). (*)
Baca berikut ini:
- Seruan Dukungan Doa : Petisi Rakyat West Papua Menuju PBB
- Besok Atlet UK Berenang ke Swiss Bawa Petisi Papua Merdeka
- Buchtar Tabuni, Petisi Manual : Permohonan Bangsa Papua Kepada PBB
Copyright ©Tabloid JUBI "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar