Senin, 28 Agustus 2017

Dianggap Beda, Istri Gubernur Sukai Batik Tulis Blora

Detik Nusa
Siti Atikoh, istri Gubernur Ganjar Pranowo (paling kiri) saat hendak membeli batik tulis Blora. Ia menyelempangkan motif pring tayub warna dasar pink di bahunya, Minggu (27/8/2017). (foto: dok-ib)
JEPARA. Karena dianggap beda dan memiliki karakter khas dibandingkan batik dari daerah lainnya yang full motif dan full titik seperti Pekalongan, Solo serta Lasem, keberadaan batik tulis khas Blora terus digemari banyak khalayak.

Saat mengikuti pameran produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam acara Pesta Rakyat HUT Provinsi Jateng ke 67 mulai 25 Agustus hingga 27 Agustus kemarin di Alun-alun Jepara, stand Dekranasda Blora bersama Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinnaker) yang menampilkan Batik Tulis Nimas Barokah banyak dikunjungi pembeli. Salah satunya istri Gubernur Ganjar Pranowo, Ibu Siti Atikoh yang juga Kedua Dekranasda Provinsi Jawa Tengah.

Setelah mengikuti agenda jalan sehat Minggu pagi (27/8/2017) kemarin, istri orang nomor satu di Jawa Tengah ini menyempatkan diri melihat stand pameran UMKM dan menuju ke stand Kabupaten Blora. Tanpa pendampingan khusus dari protokoler, ia langsung mengambil batik motif pring tayub dan bertanya tanya tentang motif waluh dan naga.

“Ini lho batiknya Bapak yang sering dipakai. Motifnya beda, tidak seperti batik Pekalongan yang sudah biasa. Warnanya juga bagus, tidak mudah luntur,” ucap Siti Atikoh sambil menyelempangkan batik motif pring tayub warna merah muda (pink-red) di bahu kanannya di depan para pengunjung stand.

Siti Atikoh (kiri) menyemangati perajin batik tulis Blora. (foto: dok-ib)
Menurutnya motif motif pada Batik Blora cukup kreatif, bentuknya tidak seperti motif batik pada umumnya. Lebih mendekati bentuk realis dan corak warna yang beragam. Ia pun langsung membeli batik pring tayub warna merah muda itu.

“Saya memang suka warna pink, jadi saya ambil yang ini saja,” ucapnya singkat.

Ibu satu anak ini pun berharap Batik Blora bisa terus dikembangkan agar bisa setara dengan kota kota lain sudah terlebih dahulu terkenal melalui batiknya. Regenerasi perajin batik juga ia sampaikan agar anak-anak di Blora mulai diajari membatik.

Yanik Mariyana, selaku perajin batik tulis Blora di depannya Siti Atikoh mengucapkan terimakasih karena berkat Pak Gubernur Ganjar Pranowo yang sering memakai dan mempromosikan batik buatannya kini usahanya terus berjalan sehingga ekonomi keluarga lebih mapan.

“Terimakasih Bu, selama ini Pak Ganjar sudah membantu mempromosikan produk kami. Begitu juga Bupati, Wakil Bupati dan Dekranasda Kabupaten Blora. Semoga semuanya mendapatkan berkah pahala dari Allah SWT,” ucap Yanik.

Sehari sebelumnya, Sabtu (26/8/2017) rombongan ibu-ibu dari Purbalingga juga berkunjung di stand Kabupaten Blora. Mereka tertarik dengan batik bermotif waluh dengan warna background hitam sehingga tampak mencolok. “Batik tulisnya bagus,” ujar Sri Retnani singkat.

Tidak hanya batik tulis, produk UMKM barupa batik jumputan, kerajinan gembol jati, topeng barongan hingga kopyah yang dipamerkan juga laku dibeli pengunjung. (res-infoblora)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar